Bogor – Selasa (9/1/23) STIQ Ar-Rahman kembali mengadakan kegiatan besar dengan mengundang beberapa Unit Perkumpulan AQL. Kegiatan ini sudah rutin diselenggarakan setiap setahun sekali oleh STIQ Ar-Rahman, yang bernama Studium Generale dengan bertempat di Aula KHBN STIQ Ar-Rahman.
Pada kegiatan Studium Generale kali ini STIQ Ar-Rahman mengangkat Tema dari Tadabbur surah al-Isra yaitu, “Menjadi Pemuda Pejuang al-Aqsa”. Tentu alasan mengapa mengangkat tema ini adalah untuk menguatkan dan memotivasi mahasiswa dan mahasiswi agar menjadi pejuang pembebasan Baitul Maqdis
Pada awal pembahasan KH. Bachtiar Nasir menegaskan bahwa tidaklah mudah menjadi pejuang al-Aqsa, jika kalian mau menjadi pembela al-Aqsa maka kalian harus siap untuk melewati berbagai ujian yang sangat panjang dan menyakitkan sebagai bentuk dari penyeleksian.
Tidak hanya itu saja, beliau juga menekankan bahwa, percuma menjadi sarjana-sarjana, percuma menjadi hafidz-hafidzah kalo hati dan raga tidak terhubung kepada al-Aqsa, karena sesungguhnya para Nabi dan Rasul diutus ditujukan kepada Baitul Maqdis.
KH. Bachtiar Nasir menjelaskan bahwa ada 3 wanita yang terkait langsung dengan masjid al-Aqsa yaitu Maryam, Hannah dan Iisya. Beliau juga menjelaskan tentang 3 hal yang menjadi kelemahan orang-orang Israel yaitu, pertama dengan memboikot seluruh produk Israel dan yang mendukungnya, kedua melakukan gerakan julid fisabilillah, dan yang ketiga memberikan sanksi untuk kegiatan yang mereka kerjakan tersebut.
Pada akhir pembahasan beliau memberikan 3 proses yang menjadi ciri bahwa orang-orang Israel dalam kehancuran yaitu, pertama mereka akan berwajah muram, yang kedua yaitu orang-orang muslim akan berbondong-bondong masuk masjid al-Aqsa, dan yang ketiga yaitu mereka akan Allah hancurkan sehancur-hancurnya.
Acara Studium Generale dan Majelis Tadzkir diakhiri dengan pembacaan do’a yang dipimpin langsung oleh KH. Bachtiar Nasir selaku Pimpinan Perkumpulan AQL. Acara ini berakhir pada pukul 10.50 WIB.
Para mahasiswa, mahasiswi serta tamu undangan yang hadir pada acara tersebut merasakan senang dengan diadakannya kegiatan Studium Generale ini. Salah satu mahasiswa yang mengungkapkan perasaan senangnya adalah saudara Muhammad Ilhaq Wafi, mahasiswa semester 5 yang mengatakan bahwa, “Kegiatan ini merupakan sarana untuk menambah ilmu pengetahuan, bahkan tidak hanya sebatas itu saja kita bahkan mendapatkan wawasan yang luas, trik dan tipsnya tentang bagaimana kita menjadi pejuang al-Aqsa.”
Perasaan senang ternyata juga dirasakan oleh mahasiswi STIQ Ar-Rahman, salah satunya yaitu Saputri Ameliya mahasiswi semester 3, dia mengatakan bahwa, “Dengan adanya kegiatan ini menjadikan kita mengenal 3 sosok wanita yang terikat langsung dengan masjid al-Aqsa dan kita akhirnya tahu bahwa ternyata kehancuran Israel sudah ditentukan tahapan-tahapannya di dalam Al-Qur’an.”
Oleh : Azzam Nasih Ulwan